Memasuki awal tahun 2014 Jakarta dilanda oleh bencana
banjir yang hampir terjadi di semua wilayah. Tidak seperti banjir pada
tahun-tahun sebelumnya, rentang waktu banjir tahun ini terasa lebih lama dari yang
biasa. Terhitung kurang lebih satu bulan lamanya wilayah Jakarta didera oleh
genangan banjir yang menghambat aktifitas kegiatan para warga.
Banyak wilayah pemukiman yang terendam banjir
parah, salah satunya adalah wilayah Pejompongan, Bendungan Hilir. Wilayah ini memang
telah menjadi daerah langganan banjir setiap tahunnya karena di wilayah ini terdapat
aliran sungai Kali Mati yang membelah daerah pemukiman penduduk.
Bagi warga yang tinggal berdekatan dengan
bantaran sungai Kali Mati, tentu mereka tidak dapat lepas dari ancaman banjir.
Kondisi ini memaksa mereka untuk selalu siap siaga jika musim penghujan tiba. Sebab,
walau pun revitalisasi Kali Mati dengan pelebaran sungai sudah pernah dilakukan
oleh pemerintah, namun sungai yang lebarnya kurang lebih 30 meter itu tetap
tidak mampu menahan luapan debit air sungai sehingga banjir masuk ke dalam
pemukiman warga.
Menyikapi bencana banjir maka Ketua Keluarga
Besar Alumni SMA 7 Angkatan 1995 (KALAM 7), Muhammad Nur, berinisiatif untuk
mendata keberadaan para alumni yang tinggal di daerah tersebut. Hal ini
dilakukan terutama untuk memudahkan pemberian bantuan kepada kawan-kawan alumni
yang rumahnya baru saja dilanda musibah banjir. Untuk menyampaikan maksud
tersebut, Ketua KALAM 7 melakukan blusukan
masuk ke daerah pemukiman warga di sekitar Kali Mati untuk menyampaikan bantuan
pada alumni.
Khusus untuk bencana banjir di awal tahun ini, setidaknya
ada beberapa orang alumni yang mendapat bantuan yang diberikan dalam bentuk
tunai. Bantuan semacam itu dinilai lebih praktis untuk mempersiapkan kebutuhan
selama masa recovery pasca banjir yang melanda tempat tinggal masing-masing.
Bantuan sendiri bersumber dari sumbangan para
alumni angkatan ’95 sebagai bentuk kepedulian dan upaya bersama untuk meringankan
beban kawan-kawan yang tertimpa musibah banjir. Selain itu adanya penyaluran bantuan
tersebut juga diharapkan akan dapat sedikit meringankan beban psikologis agar
mereka dapat kembali beraktifitas seperti sedia kala.
Wujud Solidaritas Angkatan ‘95
Dalam penyerahan bantuan, Ketua KALAM 7 memberikan
nasehat kepada yang menerimanya agar jangan melihat jumlah nominal uang yang
diberikan, karena hikmah yang terpenting adalah adanya rasa solidaritas yang
terjalin di antara sesama alumni terhadap kawan-kawan yang mengalami musibah
banjir.
“Semoga bantuan ini bisa diterima dengan ikhlas
sebagai wujud kepedulian para alumni yang ingin membantu meringankan beban kawan-kawan
yang rumahnya baru saja dilanda kebanjiran”, demikian pernyataan Ketua KALAM 7 sesaat
sebelum memberikan bantuan.
Menyikapi bantuan ini, Maya, salah seorang
alumni yang mendapat bantuan mengucapkan banyak terima kasih tak terhingga kepada
KALAM 7 dan segenap kawan-kawan atas segala atensi dan kepedulian yang telah
diberikan. Dia berharap agar keberadaan KALAM 7 kedepan bisa terus memberikan
manfaat bagi para alumninya.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada KALAM 7
atas bantuan yang diberikan dan semoga keberadaan KALAM 7 dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi para alumni kedepannya”, ucap Maya kepada
ketua KALAM 7 sesaat setelah menerima bantuan.
Sebagai salah seorang yang rumahnya dilanda
banjir setinggi 2 meter, Maya tak mampu menahan ungkapan rasa terima kasihnya tersebut.
Apalagi Maya baru saja melahirkan seorang bayi yang berumur satu bulan. Tak
pelak bencana banjir yang terjadi di rumahnya tempo hari tentu membuatnya menjadi
agak repot. Apalagi banjir yang datang di awal tahun ini tidak hanya berlangsung
sekali namun berkali-kali di dalam rentang waktu satu bulan terakhir.
Selain Maya masih ada tiga alumni lainnya yang juga
turut mendapat bantuan karena rumahnya kebanjiran. Mereka adalah sdri. Fera,
Lily, dan Endah. Ada pun untuk sdri. Endah, rencananya bantuan akan diberikan menyusul
kemudian mengingat saat ini yang bersangkutan masih mengungsi dari rumahnya di
daerah Kampung Melayu. Pernyataan itu sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua
KALAM 7 pada saat yang bersamaan.
Bantuan bagi alumni yang telah disalurkan oleh
KALAM 7 ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 8 Januari 2014 bertempat di
daerah Kali Mati, Pejompongan. Kegiatan itu dilakukan untuk menyalurkan bantuan
dari para donatur yang ikut berpartisipasi di dalamnya.
Sebagai catatan, sebelumnya KALAM 7 juga telah ikut
memberikan bantuan berupa obat-obatan kepada masyarakat melalui Posko SEVENIST
di wilayah Karet Tengsin. Pemberian bantuan disambut positif oleh pihak
SEVENIST karena dinilai sebagai wujud kepedulian para alumni angkatan 1995
kepada masyarakat.